Peluang Serbuk Jahe Merah
Berbisnis merupakan peluang usaha yang dapat dilakukan oleh semua kalangan dan usia, termasuk ibu rumah tangga. Hal ini dibuktikan oleh Nur Handayani atau disapa Ibu Nur, seorang ibu rumah tangga asal Kota Yogyakarta tepatnya di Kampung Giwangan.
Di sela-sela kesibukan nya sebagai ibu rumah tangga dan bekerja, beliau memilih untuk memulai usaha minuman tradisional yakni Serbuk Jahe Merah yang diberi nama “Josten”.
Berawal dari keikutsertaannya dalam komunitas UKM (Usaha Kecil Menengah) kelurahan Giwangan membawa beliau bertemu dengan salah satu dosen UPN bernama Ibu Pur Budi, narasumber pelatihan membuat produk Serbuk Jahe Merah instan. Selanjutnya terbentuklah kelompok yang terdiri dari Ibu Nur dan beberapa orang lainnya. Namun, sayang sekali kelompok ini hanya bertahan 3 bulan.
Bubarnya kelompok tidak membuat beliau menyerah, dengan tekat yang kuat usaha Serbuk Jahe Merah tetap dipertahankan. “Saya tetap ingin mempoduksi ini supaya untuk bisa membantu pendapatan suami dan mencukupi kebutuhan tambahan sehari-hari” jelasnya kepada tim Kaca (Kampung Baca) Giwangan, Minggu (24/7/2022). Hal lain yang melatarbelakangi ibu Nur tetap mempertahankan usaha Serbuk Jahe Merah ini karena khasiat yang terkandung didalamnya, seperti menghangatkan badan, mencegah masuk angin, radang sendi, kanker, dan masih banyak lagi.
Ibu Nur menuturkan, bisnisnya sudah berjalan sekitar 3 tahun. Beliau mendirikan bisnis ini sejak Februari 2019.
Dalam tahap pengembangan usaha produk tersebut, banyak tantangan yang dihadapi. Mulai dari pencarian bahan baku produk yang baik dan terjangkau, pengkondisian lokasi produksi, dan pengurusan pengajuan sertifikasi makanan dan ijin usaha. Selain itu pembagian waktu sebagai profesi ibu rumah tangga juga menjadi tantangan tersendiri baginya, karena usaha ini beliau jalani dengan sang suami.
Ibu Nur mengatakan, serbuk Jahe Merah ini sudah dipasarkan secara online melalui media social, seperti Whatsapp, Facebook, hingga Instagram. Selain dipasarkan via online, beliau juga dengan giat memasarkan secara offline kepada kerabat dan rekan hingga mengikuti berbagai pameran produk minuman. Usahanya mengikuti berbagai pameran bagai gayung bersambut, kini permintaan produk tidak hanya dari dalam kota bahkan hingga antar pulau.
Produk Serbuk Jahe Merah ini awalnya dijual dengan bentuk kemasan sachet seharga Rp 10 ribu isi 5 bungkus. Lalu, ibu Nur berinovasi menggunakan kemasan toples kecil maupun besar. Usia tidak menghalangi kreativitasnya, hingga saat ini beliau masih haus akan kreatifitas inovasi kemasan produk tersebut.
Menurut ibu asal kampung Giwangan ini, salah satu kunci suksesnya ialah selalu berpikir bahwa semua orang bisa menjadi sasaran konsumen. Peluang ada dimana saja dan tidak datang dua kali. Berkat ketekunan nya produk Serbuk Jahe Merah dapat dijumpai di etalase beberapa toko, koperasi, sampai di level swalayan.
UMKM dengan Brand Jos Tenan ini kini sudah memiliki omzet rata-rata senilai Rp 1,5 juta Per bulan. Permintaan melonjak drastis sejak awal pandemis hingga kini. “Apalagi saat corona kemarin, kan ini sangat bermanfaat untuk menjaga imun ya. Alhamdulillah banyak pesanan untuk ini..”, ujar Ibu Nur kepada tim Kaca (Kampung Baca) Giwangan, Minggu (24/7/2022.
Berkat usaha yang beliau jalankan ini, beliau dapat membantu menambah pemasukan keluarga hingga bisa membiayai sang anak hingga bangku kuliah.
Ibu Nur juga tidak segan untuk berbagi pengalaman dan ilmu yang beliau miliki kepada orang lain. Bahkan, beliau berharap kisahnya ini dapat meninspirasi orang lain khususnya para pemuda dan ibu rumah tangga.