Magnet Positif dari Helocopter
Apapun yang dapat di perbuat oleh seseorang itu hendaknya dapat manfaat bagi diri sendiri bermanfaat bagi bangsanya dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.
(Ki Hajar Dewantara)
Pernyataaan Ki Hajar Dewantara di atas merupakan pernyataan yang penuh akan makna. Ruh dari pernyataan diatas adalah semangat dalam kebermanfaatan. Teringat kembali akan cerita yang disampaikan guru kami saat itu.
“Di suatu daerah ada rumah yang unik yang didalamnya banyak kaca. Suatu hari ada seekor kucing yang masuk rumah unik tersebut. Pada waktu itu perasaan kucing baru bahagia karena dikasih makanan yang enak oleh majikkanya. Si kucing sangat senang karena kedatangannya ke rumah itu disambut banyak kucing yang bahagia juga. Sebenarnya yang di dalam rumah itu kucing itu sendiri karena banyak kaca seolah-olah banyak kucing disana. Saat kucing melambaikan tangan, kucing yang lain juga sama melambaikan tangan. Pada waktu itu kucing yang senang tadi mengabarkan kabar bahagia ke kucing lainya bahwa disana ada banyak kucing yang menyambutanya dengan baik. Akhirnya kucing yang lain mencoba masuk rumah unik itu. Dan ternyata apa yang disampaikan kucing yang pertama tadi tidak terbukti. Si Kucing dengan perasaan kesal di sambut kucing yang seolah-olah kesal denganya padahal sebenarnya dia sendiri yang ada di dalam rumah itu. Saat si kucing marah ribuan kucingpun ikut marah dengannya. Akhirnya kucing keluar dari rumah itu dengan perasaan kesal.”
Kami ingin mencoba memadukan cerita dari guru kami dengan pernyatan Ki Hajar. Rumah unik itu terbuat dari kaca di bagian dalamnya. Sehingga apabila ada orang atau hewan yang masuk ke rumah tersebut akan terjadi pantulan. Seolah-olah orang lain ada di dalam rumah tersebut. Semakin banyak kaca semakin banyak pula pantulannya. Cerita diatas menggambarkan bahwa ketka kita datang dengan baik dan ramah di dalam rumah itu akan disambut dengan baik dan ramah. Sebaliknya ketika kita melakuakan hal yang buruk semisal wajah marah kaca tersebut akan memantulkannya. Maka dari itu kita hendaknya melakukan hal yang positif yang akan menjadi magnet bagi yang lainnya. Gerakan literasi ini merupakan salah satu cara ikhtiar kita agar bisa manfaat dengan orang lain dan menjadi magnet positif di sekeliling kita.
Gerakan literasi merupakan gerakan semua kalangan baik pemerintah ataupun pihak swasta yang lain. Adapun yang dilakukan pemerintah adalah usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanah dari undang-undang. Selain itu gerakan ini sebagai cara untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat. Gerakan literasi bisa dilakukan berbagai aspek bisa dimulai dari keluarga, masyarakat dan sekolah. Semua mempunyai peran masing-masing dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang literat. Salam literasi, salam yang di gunakan para penggiat literasi sebagai jargon. Yang bertujuan untuk menyemangati diri dan para penggiat yang lain. Geliat literasi juga akhir-akhir ini semakin banyak. Forum ekonomi dunia tahun 2015 menyampaikan bahwa bangsa Indonesia mampu mengembangankan budaya literasi sebagai syarat kecakapan hidup abad-21 melalui pendidikan integrasi mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Kecakapan hidup abad-21 mengenai literasi dasar ada 6 yang dipelajari yaitu literasi baca-tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan.
Helicopter Magnet positif
Helicopter merupakan salah satu TBM yang ada di Kabupaten Bantul yang memilki keunikan dengan inklusi sosialnya. TBM ini konsen terhadap masalah inklusi sosial sejak tahun 2017. Pada waktu itu kebetulan Mbk Tri juga termasuk pengurus paguyuban “Pinilih”. Sebuah perkumpulan keluarga penyandang disabilitas di sedayu. Sehingga kegiatan ini di kolaborasikan antara 2 komunitas tersebut. Menurut data yang masuk ada sekitar 500 orang disabilitas di kecamatan Sedayu. Yang di kerjakan mbak Tri dan tim adalah gerakan edukasi dan kepedulian bahwa semua orang mempunyai hak yang sama dalam menjalani hidup terutama mereka yang tergolong disabilitas. Membangun cara pandang dan perubahan yang baru untuk mereka yang membutuhkan.
Sebelum lanjut ke pemabahasan lain kita akan mencari tahu tentang TBM Helicopter. TBM helicpter beralamat di dusun Gubuk RT 50 Argosari Sedayu Bantul. Taman Bacaan Masyarakat Helicopter Go Book Maos merupakan salah satu komunitas baca yang memfokuskan diri pada pelayanan dan pendidikan masyarakat khususnya anak-anak. Seiring berjalannnya waktu TBM ini berorientasi pada layanan inklusi untuk warga masyarakat disabilitas Sedayu. TBM Helicopter Gobook Maos berupaya untuk menciptakan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri dan dapat memanfaatkan lingkungan di sekitarnya sebagai media belajar. TBM ini menggunakan nama helicopter mempunyai makna dan harapan baik pada nama tersebut. Seperti Helicopter yang nyata mempunyai harapan dapat terbang ke lokasi mana pun, dan mendarat di mana pun. Harapan yang lain layanan TBM bisa menjangkau ke khalayak yang luas baik masyarakat disabilitas maupun non disabilitas. Pengunjung di TBM Helicopter diharapkan tercerahkan dan bias melihat persoalan kehidupan dan memecahkannyasecara menyeluruh. Visi dari TBM ini terciptanya komunitas pembelajar yang cerdas, kreatif, inovatif, dan inklusif. Salah satu poin inklusiflah yang membawa warna atau ciri khas dari TBM helicopter ini. Belum semua TBM di Indonesia bisa memberikan layanan seperti layanan yang di selenggarakan TBM ini. Dan ciri khas inilah yang menajadi salah satu poin TBM menjadi tempat Magang pada tahun 2020 ini.
Magang yang Unik
Magang Literasi tahun ini berbeda dengan magang tahun-tahun sebelumnya. Magang tahun ini dilakukan serentak di 10 lokasi dari tanggal 13 Oktober – 26 Oktober 2020. Tempat magang adalah pilihan dari kemendikbud dengan berbagai alasan yang menyertainya keunikan, layanan dan prestasi. Peserta diambil dari lembaga yang bergerak di isu inklusi. Sesuai informasi yang masuk kegiatan magang dilakukan dengan daring/ via online. Biasanya kegiatan magang atau residensi yang dilakukan offline karena saat pandemi magang dibuat sisitem online. Peserta saling menyapa via grup dan aplikasi zoom.Kalau tahun-tahun sebelumnya dengan istilah residensi. Pemerintah sejak tahun 2015-2020 terdapat program peningkatan budaya baca masyarakat dengan program magang sudah 1020 orang peserta yang mengikuti. Magang Penggiat literasi di Indonesia di selenggarakan oleh Kemendikbud di 10 titik lokasi. Salah satu titik itu adalah TBM Helicopter Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul. Tujuan diadakan magang ini adalah meningkatkan kapasitas serta sikap kerelawanan para calon penggiat literasi melalui koordiansi, kolaborasi, diskusi, dan pelatihan. Sesuai informasi ada 200 orang yang mengikuti kegiatan magang tahun ini dari berbagai daerah yang menyelnggarakan. Setiap daerah menseleksi 20 orang peserta magang. Adanya 200 orang relawan atau penggiat literasi yang tersebar yang berkomitmen untuk mendukung Gerakan literasi nasional dan membangun literasi masyarakat di wilayah masing-masing. Pemerintah mempunyai mimpi yang besar harus di dukung dengan upaya daerah masing-masing.
Kegiatan di buka pada tanggal 13 Oktober 2020 yang diikuti 200 peserta terpilih. Pembukaan disampaikan Bapak Samto dan dilanjutkan materi yang pertama oleh Bapak Cecep Suryana. Beliau menyampaikan tentang tantangan dan program keaksaraan dan budaya baca di Indonesia. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara bersama-sama, baik pemerintah, swasta dan penggiat literasi mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Praktik Baik TBM Helicopter
Menjadi alasan Kemendikbud menunjuk TBM Helicopter sebagai tempat magang Penggiat literasi Indonesia tahun 2020 sebagai tempat pelaksana kegiatan. Alasannya adalah TBM ini mempunyai ciri khas yang dilakukannya dam praktik-praktik baik yang dilakukannya yaitu salah satunya inklusi sosial. Inklusi sosial dipahami sebagai proses dimana uapaya yang dilakukan untuk memastikan kesempatan yang sama bagi semua, apapun latar belakang sehingga mereka dapat mencapai potensi penuh dalam hidup. Prestasi yang terbaru yang di dapatkan TBM helicopter pernah meraih penghargaan sebagai TBM Kreatif-rekreatif pada tahun 2019. Penghargaan didapatkan karena TBM mengelola program layanan yang edukatif, kreatif, serta inovatif sehingga memberikan dampak positif dan memberikan inspirasi bagi banyak orang. Sejak pengumumuan 20 calon peserta magang diterima, pihak panitia dan tim TBM mempersiapkan kegiatan dengan sebaiknya. Informasi yang disampaikan panitia tentang adanya pertemuan perdana sebagai ajang berkenalan satu dengan yang lain. Pemerintah hadir untuk melakukan kebijakan melalui UU sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada penyandang disabilitas agar mendapatkan hak yang sama agar tidak terjadi diskriminasi sosial. Dalam kegiatan magang beberapa praktik baik dilakukan TBM helicopter dan paguyuban Pinilih dalam memuliakan masyarakat disabilitas dengan memberikan edukasi, seni dan kegiatan positif lainnya. Jiwa kerelawanan di TBM helicopter yang sudah tidak di ragukan lagi, misal saat ibu Tintin Kartikasari dan Rahayu memberikan latihan tari atau pemberdayaan keluarga disabilitas. Pada saat zoom kami melihat mereka berdua meneteskan air mata sambil mengusap air matanya ketika menyampaikan kisah-kisah anak-anak yang luar biasa. Apalagi saat anak-anak bisa pentas di depan orang banyak untuk menghibur dan memberikan manfaat orang banyak melalui pemberdayaan keluarga. Dengan banyak kegiatan atau praktik baik yang dilakukan di TBM ini akan menghapus stigma negatif kaum disabilitas di masayarakat. Bahwa mereka juga bisa dan kita tidak boleh memandang mereka sebelah mata.
Simbol Juga Bagian Numerasi
Di era abad 21 ada tiga hal yang harus dimiliki penggiat literasi. Kecakapan mengenai literasi dasar, kompetensi dan nilai karakter. Di harapkan TBM bisa membuat program yang di lakukan 6 literasi dasar yang saling beririsan dan saling menguatkan. Dalam kesempatan ini kami mendapatkan tugas mengenai literasi numerasi yang dilakukan di TBM helicopter. Literasi numerasi yang masing belum familiar di kegiatan kami. Pengetahuan kami bertambah ketika narasumber menyampaikan praktik baik dan informasi materi di grup. Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai konteks kehidupan sehari hari. Adapun pengertian yang lain menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan dll) lalu menggunakan hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Numerasi ini bisa bersifat kontekstual yang ada di kehidupan sehari-hari. Dalam penyampaian materi 6 literasi dasar yang disampaikan Bu Heni bahwa literasi saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Satu kegiatan bisa menerapkan berbagai literasi dasar yang saling menguatkan. Kami masih ingat contoh gambar yang di berikan bu heni saat presentasi. Pada waktu itu mas cahyo dan mbk arum melakukan kegiatan membacakan cerita. Saat itu mbk arum melakukan cerita dengan bahasa isyarat angka dan huruf. Kami mengamati aktivitas literasi apa saja yang ada di gambar tersebut. Ternyata ada beberapa aktivitas literasi yang di jumpai. Misal mas cahyo dan mbk arum mempraktikkan kegiatan membaca adalah bagian dari literasi baca tulis. Sedangkan saat mbk arum mempraktikkan bahasa isyarat dengan simbol angka dan huruf adalah praktik literasi numerasi. Jadi kegiatan yang kita lakukan sehari-hari terdiri dari beberapa literasi dasar yang saling menguatkan.
Dalam magang tersebut ada sesi khusus kita mempelajari literasi numerasi yang di lakukan di TBM Helicopter yaitu materi bahasa isyarat dan membaca huruf braile. Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat menyenagkan terbukti dari peserta sangat antusis mengikuti pemaparan materi ini. Karena peserta diajak belajar bersama bahasa isyarat dari huruf A sampai Z dan mempraktikan langsung untuk berkenalan. Selain materi bahasa isyarat dari mbk arum dan mas cahyo ada juga materi membaca huru braile.
Selama perjalan hidup penulis sebanryanya sering dihadapkan dengan kasus-kasus disabiltas. Penulis mencoba mengingat dan menuliskan kembali disini. Saat masih kuliah di UIN sunan Kalijaga kami juga berinteraksi dengan saudara-saudara yang tuna netra. Saat itu kampus UIN di kenal dengan kampus inklusi. Kami masih mengingat saudara seperjuangan dan akhirnya wisuda bareng, mas fidi namanya. Kabar terbaru mas fidi sudah diangkat PNS di Provinsi Aceh. Masih banyak lagi teman-teman kampus yang disabilitas dan tergabung dalam PLD UIN (Pusat Layanan Difabel). Kami banyak belajar dari teman-teman ini, semangat yang luar biasa dan pantang menyerah yang bisa kami contoh sampai sekarang. Contoh lain yang penulis temui adalah anak didik saat mengajar di salah satu sekolah Negeri di Bantul. Sekolah tersebut juga dikenal dengan sekolah Inklusi. Ada beberapa peserta didik inklusi ada yang tuna netra dan tuna rungu. Awal-awal saat mengajar kami masih adaptasi dan kadang masih bingung mau menggunakan metode apa. Seiring berjalanannya waktu kami ingin mencoba mengenali mereka lebih jauh dengan bertanya aktivitas mereka di rumah dan masyarakat. Hal ini sangat efektif dalam membangun komunikasi. Merekapun sangat antusias dalam memberikan respon, dan merasa diperhatikan, ternyata dengan keterbatasan yang dimiliki mereka juga mempuanyai semangat dan daya juang yang tinggi. Mereka sangat aktif di dalam kelas dan kegiatan di sekolah. Alhmadulillah kami terbantu saat ada guru pendamping yang membersamai mereka. Sampai saat ini setelah luluspun mereka masih komunikasi dengan kami di media sosial. Mereka anak-anak yang luar biasa.
Kisah-Kisah Inspiratif
TBM Helicopter memberiakan citra positif dengan layanan yang telah diprogramkan baik disabilitas maupun non disabilitas. Terbukti dari berbagai sambutan yang di berikan baik dari Kementrian, dinas, kecamatan sangat mengapresiasi kegiatan yang ada di TBM helicopter ini. Bahwa banyak keluarga yang terbantu dengan ada layanan di TBM dan paguyuban pinilih ini. Yang awal mula mereka jarang di perhatikan dan masih dianggap sebelah mata dengan ada aktivitas positif ini mereka dapat memaksimalkan hak dasar yang dimilikinya. Hak dasar itu meliputi hak mendapatakan perlindungan, hak partisipasi, hak hidup dan hak tumbuh kembang. Kisah inspiratif yang di hadirkan dalam kegiatan magang sangat banyak dari relawan maupun keluarga disabilitas. Berikut adalah orang-orang yang menginspirasi kita semua dengan berbagai aktivitasnya. Cahyo, Arum, Basuki, Sarjianto, Mulyono, Waljio, dan Wahyu Slamet adalah sosok inspiratif yang dikenalkan TBM helicopter kepada kami. Kami bangga kepada mas, mbk dan bapak-bapak sekalian dan masih banyak lagi orang-orang inspiratif di luar sana yang memberikan pelajaran kepada kami semua. Keterbatasan bukan menjadi halangan orang urtuk berkarnya. Teruslah berjuang karena harapan itu masih ada. (MasFa)